Monday, November 22, 2010

filosofi bintang

kenapa nama blog ini pemetik bintang? mungkin terdengar lucu, tapi akan ku beritahu alasannya. tiap malam, terkadang kita suka memandangi bintang-bintang di langit malam. dari sejuta pasang mata yang memandangnya, pasti memiliki pikiran dan harapan yang berbeda-beda. ada yang merindukan pasangannya sambil memohon pada bintang untuk segera dipertemukan, ada yang takut kehilangan pekerjaan, dan sebagainya. bagiku, bintang adalah harapan. harapan untuk ahri esok yang lebih baik sehingga bisa melihat bintang yang lebih terang. maka aku, sebagai sang pemetik bintang, tiap malam kan ku petik harapan itu, agar hari-hari ku dan orang-orang yang kuayangi menjadi lebih baik dari hari ini. aku selalu berdoa untuk itu. pada malam, pada bintang, dan pada-Nya. jaga dan berkatilah jiwa-jiwa kecil ini, wahai sang penerang malam....

Friday, November 19, 2010

hingga batas kesadaran: Hingga Batas Kesadaran...

hingga batas kesadaran: Hingga Batas Kesadaran...: " Diantara ribuan hal di dunia, mungkin hatiku sendirilah yang paling sulit kupahami.. Ada banyak tanya yang melingkupi. Seperti pera..."

Hingga Batas Kesadaran...

         Diantara ribuan hal di dunia, mungkin hatiku sendirilah yang paling sulit kupahami.. Ada banyak tanya yang melingkupi. Seperti perasaan ini. Perasaan untuk dia. Dia tak pernah buatku temukan satu pun alasan untuk jatuh cinta padanya. Namun hati ini tak bisa membohongi diri. Aku yang selama ini mengaku tahu tentang cinta, ternyata tak sedikitpun dari kata itu yang kupahami. Makin banyak aku bertanya, makin banyak pula yang tak kumengerti. Kenapa harus dia? Dia bukanlah seperti apa yang digambarkan untuk seorang laki-laki ideal. Tampan. berharta, dan pencinta wanita. Haaahhh, tidak, tidak... Tak satu pun kriteria itu akan kau dapatkan pada dirinya. 

         Dia adalah dia. Dirinya. Aku suka sosoknya yang selalu menjadi dia, tak pernah mencoba untuk menjadi seperti orang lain. Sekarang aku sedikit paham, bahwa mungkin cinta adalah menerima. Dan mengabdi. Aku tahu siapa dia. Dan karena itulah aku menerima segalanya. Dulu, aku adalah sosok wanita yang mencoba mengubah laki-laki. Dan aku hampir selalu mampu melakukannya. Tapi tidak dengan dia. Dia tetap menjadi dia. Dan hal itulah yang aku sadari. Bahwa memang seharusnya kita tak mencoba mengubah ornag menjadi seperti yang kita mau, kitalah yang menerima segala kekurangannya dan menghargai kelebihannya. Dari dia, aku belajar banyak hal. Bagaimana menerima seseorang dengan semua sifat yang ada, karena tidak mungkin kita hanya menginginkan kelebihan dan tidak berkompromi dengan kekurangan seseorang.


       Dia sosok sederhana, seringkali menyebalkan, terkadang memuakkan, beberapa hari terasa sangat menyiksa dan membosankan. Namun aku merindukannya setiap saat. Bahkan aku merindukannya dalam amarahku, konyol bukan bagaimana aku bisa menangisi dan merindukan seseorang di saat yang sama. Jika semua itu kupikirkan, sampai kapan pun tak kan kutemukan jawaban. Namun satu hal yang t'lah ku temukan, bahwa sampai batas kesadaran ini, AKU CINTA......